Green Hotel Ala POP! Hotel

Gambar

Bincang ringan di meja opal lantai 25 kantor Tauzia Hotel Management pada kamis sore 5 Juni membawa sebuah pencerahan, suatu institusi bisnis perhotelan mengedukasi setiap tetamunya untuk berperilaku ramah terhadap lingkungan. Tak perlu dimulai dari sesuatu yang besar, dari hal yang kecil pun ternyata membawa dampak positif untuk alam.

Banyak hal-hal kecil yang telah dilakukan oleh Tauzia Hotel Management melalui bran POP! Hotel untuk mulai berperilaku “hijau” untuk alam. Hal ini dapat ditemukan mulai pertama kali melakukan proses administrasi check in & out, breakfast, hingga merambah fasilitas yang ada di kamar tidur. Namun, hal tersebut, belum disadari secara utuh oleh para tetamunya.

Irene Janti, Brand Director POP! Hotel mengatakan, sejak awal pembangunan POP! Hotel sudah mengusung eco friendly. Dan, POP! Hotel sebenarnya ingin ‘mencuri start’ sebagai budget hotel yang berwawasan lingkungan. “Jika hotel bintang lima bisa, kenapa budget hotel nggak bisa,” ucap Irene mengawali diskusi ringan menjelang malam.

Alasan kedua, kenapa POP! Hotel musti eco friendly, dari sisi market, isu Go Green ini sangat sensitif. Semua orang selalu bicara Go Gren, akan tetapi mereka belum tau cara dan tindakannya seperti apa. Untuk itu, Tauzia melalui POP! Hotel mulai mengkampanyekan hal tersebut. Dengan harapan setiap karyawan dan tetamunya mulai ‘melek’ Go Green.

Gambar

Irene pun kembali menegaskan, sejak awal POP! Hotel dibangun telah mengacu pada konsep Go Green, mulai penggunaan materialnya, system ventilasinya, screen, panel solar, dan lain sebagainya. Sebagai bukti, pembangunan gedung POP! Hotel telah menggunakan bahan yang bernama precast façade panels.

Precast façade panels ini adalah salah satu teknik konstruksi sipil dimana beton dicetak dengan formwork berbentuk tertentu, yang tidak dicor atau dicetak ditempat dimana elemen tersebut akan dipasang. Manfaat secara Go Green adalah, menghemat penggunaan air, listrik, tenaga kerja, serta memangkas waktu pembangunan hotel lebih cepat.

Di POP! Hotel, Precast façade panels digunakan pada dinding-dinding hotel yang telah dilapisi oleh suatu bahan tertentu yang mampu menahan panas matahari dari luar. Sehingga, suhu kamar tidak terlalu panas yang berimbas pada penghematan penggunaan Air Conditioner (AC).

Tak hanya itu, untuk sistem sirkulasi udara pun telah diatur sedemikian rupa, sehingga udara bersih bisa masuk ke area gedung. “Atap gedung POP! Hotel tidak menggunakan plafon. Ini dimaksudkan sebagai system udara yang akan masuk ke gedung mulai dari koridor hotel, sehingga tidak memerlukan AC. Dan, ini menjadi cirri khas dari POP! Hotel,” terang Irene.

Kemudian, kata Irene, dari sisi dinding POP! Hotel menggunakan ferari screen. Bentuknya lubang-lubang kecil dan telah didesain sedemikian rupa sehingga udaranya tetap bisa masuk. Ferari screen ini pun dapat membantu sistem udara pada koridor hotel. Sayangnya tidak semua POP! Hotel belum menggunakan ferrari screen. Masih tergantung suatu daerah.

Belajar dari Hal Kecil

Gambar

Dari sisi operasional POP! Hotel pun mencoba selalu konsisten dengan konsep ramah lingkungan. Contohnya setiap tetamu hanya diberikan satu kunci elektrik. Hal ini diupayakan untuk menghindari pemakaian energi yang tidak tepat guna. Sebab, kabanyakan tetamu, ketika dikasih kunci elektrik ganda, yang satunya dibiarkan tertancap di panel listrik. Sehingga ketika keluar lampu, AC, dan TV, masih tetap menyala.

Yang tak kalah penting dan tidak dipahami oleh setiap tetamu adalah saat akan breakfast atau morning break. Di POP! Hotel untuk breakfast menunya menggunakan pembungkus dari daun pisang. “Sepintas terkesan ‘murahan’. Dan, kebanyakan tetamu belum menyadari, jika daun pisang ini adalah material organik. Beda dengan plastik yang tidak teruarai,” terang Irene.

Hal serupa yang jarang dipahami oleh tetamu adalah, ketika proses check in & out. Di POP! Hotel proses check in & out telah menggunakan tablet. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi konsumsi pemakaian kertas. Dapat dibayangkan jika proses administrasi menggunakan kertas, berapa ratus rim kertas terpakai dalam setiap tahunnya.

Gambar

Guna menjaga konsistensi sebagai hotel yang ramah lingkungan, POP! Hotel pun melibatkan tetamu, karyawan dan masyarakat sekitar membuat program penghijauan. Diantaranya adalah pembuatan lubang bio pori, penanaman pohon, membersihkan samapah di kawasan pantai berwisata.

POP! Hotel pun, selalu menyerukan program penghijauan ke instansi-instansi pendidikan di sekitar hotel, dalam bentuk yang kreatif. Sebut saja, kampanye Gren Art Festival yang melibatkan para pelajar untuk melakukan karya nyata seni dari bahan-bahan bekas yang mereka temukan di lingkungan sekitarnya. Begitupun halnya dengan “Green Icon Competition” lomba membuat ikon POP! Hotel dari berbagai unit disetiap daerah.

Dengan dimulai dari pembangunan hingga hotel beroperasi, POP! Hotel mampu menghemat pemakaian energi sebesar 25 persen dari jumlah normal pemakaian energi di setiap hotelnya. Sedangkan targetnya adalah penghematan energi hingga 40 persen. Hal ini masih sangat memungkinkan, jika precast façade panel dan solar panel telah terpasang di setiap hotel.

Tauzia melalui POP! Hotel berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan konsep Go Green setiap tahun dan setiap pembukaan hotelnya. “Langkah perlahan tapi pasti untuk berkomitmen sebagai hotel yang mengusung Go Green akan terus diupayakan. Yang jelas, isu Go Green ini sangat sensitif untuk market masa mendatang,” Tutup Yani Sinulingga Corporate Communications Manager Tauzia yang sejak awal menemani Irene Janti. [Fatkhurrohim]

*silahkan download juga versi e-papper majalah kita di http://issuu.com/eventguidemagz

Follow social media kami di *twitter: @eventguidemagz FB. Majalah MICE

Leave a comment