Asean Jazz Festival: Memikat Penikmat Jazz Singapura dan Malaysia

Image Asean Jazz Festival_photo by_rhiendependent.blogspot.com

[Cover Story- EG Magz] Musik bergenre Jazz hampir semua orang mafhum. Jazz pun memiliki kualitas penggemar yang militan dan jelas. Ibarat bahasa ekonomi, segmentasi penikmat musik jazz masuk dalam kasta kelas menengah ke atas meskipun muasal musik jazz bukan dari kalangan borjuis di negaranya. Tapi inilah realitasnya. Jazz selalu identik dengan kalangan atas dan berpendidikan.

Dewasa ini, musikalitas Jazz pun mampu membubuhkan muatan lokal. Alat musik sekelas angklung pun mampu mengimbangi alunan merdu musik Jazz. Padupadan antara alat tradisional dengan alat musik modern pun bukan babak baru bagi para penikmat Jazz. Perhelatan annual Event Asean Jazz di Harbour Bay, Batam tahun 2012 lalu, alat musik khas Melayu seperti kompang dalam Rentak Melayu pun memberi ‘aroma’ tersendiri pada event tersebut.

Event musik Jazz di negeri ini sangat beragam. Bak jamur di musim hujan. Dan, hampir sebagian daerah pun memiliki. Ide untuk penyelenggaraannya pun ada dari pihak professional hingga berplat merah. Asean Jazz Festival, Bromo Jazz Festival adalah salah satu contoh event musik Jazz yang di inisasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemeparekraf).

ASEAN Jazz_photo by_Dorektur Promosi Dalam Negeri (3)

Bagi Kemenparekraf, Event musik Jazz yang telah merangsek ke berbagai daerah dan diciptakan untuk umum, adalah salah satu bentuk promosi untuk mempopulerkan destinasi yang ada di suatu daerah. Sebut saja Asean Jazz Festival. Annual event yang telah lima kali diselenggarakan di Kota Batam ini, memiliki misi mempromosikan destinasi Kota Batam, dengan membidik repeater wisatawan asing yang datang dari Singapura dan Malaysia.

M. Faried, Direktur Promosi Dalam Negeri Kemenparekraf mengatakan, melalui event musik seperti Jazz, pihaknya ingin membuat alat promosi lebih segmented dan fokus, sehingga bisa terarah dan tepat sasaran. Musik Jazz, menurutnya memiliki segmentasinya yang sudah terlihat dan terukur.

Dari beberapa kajian pihaknya, musik bisa menjadi daya. Pertama, daya tarik terhadap musiknya itu sendiri. Kemudian yang kedua daya tarik terhadap destinasinya. Jadi, jika suatu daerah ingin memperkenalkan suatu destinasinya pada segmen anak muda melalui event musik Jazz, pasti anak muda tersebut dari kalangan menengah ke atas dan terdidik. Sebab, mayoritas penikmat musik Jazz berasal dari kalangan ekonomi mapan dan berpendidikan.

Berharap Ada Untaian Jazz Nusantara

Image Asean Jazz Festival_photo by_Haris Biantoro_keprifoto.com

Pada saat, Asean Jazz Festival digelar dan memilih Harbour Bay sebagai lokasi penyelenggaraan pun sudah menyiratkan sebuah pesan, agar wisatawan yang datang ‘dipaksa’ untuk mengeluarkan budget lebih. Sebab, lokasi tersebut terletak di kawasan sentra kuliner di Kota Batam.

Dengan background view Singapura pada malam hari, tentu menjadi nilai jual tinggi bagi penyelenggara event dan pemerintah Kota Batam. Artinya, berapapun budget yang mereka keluarkan akan sebanding. Sembari menikmati set menu yang telah dipesan, mereka bisa menikmati alunan musik yang merdu dengan tentu panorama yang indah di malam hari.

Pada Asean Jazz Festival tahun lalu, pihak penyelenggara pun mampu melibatkan belasan musisi jazz dari Indonesia juga manca negara seperti Erik Hargrove (AS), Jeremy Tordman (Prancis), Steve Rothmans (Kanada), Steve Thornton (Malaysia) dan The Brag Pack (Belanda). Untuk meraih simpati penonton dari kalangan anak muda, ditampilkan pula beberapa genre Jazz mulai dari swing, akustik, rock, etnik dan fusion.

ASEAN Jazz_photo by_Dorektur Promosi Dalam Negeri (2)

Seperti yang disitat dari laman tempo.co, Dwiki Dharmawan, Direktur Asean Jazz Festival mengatakan, satu dari belasan musisi jazz yang paling ditunggu adalah The Brag Pack—kelompok musik beraliran jazz kontemporer asal Belanda. The Brag Pack dating pada Asean Jazz Festival atas sponsor Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, dengan dana senilai 7.000 euro.

Dwiki Dharmawan menambahkan, banyak rekan musisi mancanegara mengatakan Indonesia sangat beruntung, sebab event musik Jazz didukung oleh pemerintah. Di negara lain jarang sekali event seperti ini bisa terjadi.

Sukses event Asean Jazz Festival, bukan menjadi hal yang mustahil bisa diikuti oleh daerah lain. Jika semua event musik Jazz bisa terselenggara dari Sabang sampai Merauke, maka tinggal berharap akan adanya ‘Untaian Jazz Nusantara’ sehingga akan mampu menjadi sarana promosi wisata yang efektif dalam mendatangkan wisatawan. [Fatkhurrohim]

*silahkan download juga versi e-papper majalah kita di http://issuu.com/eventguidemagz

*twitter: @eventguidemagz FB. Majalah MICE

Leave a comment